Menjadi Universitas Unggul dan Berdaya Saing Tahun 2030
Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syekh Manshur Pandeglang Dr. H. Nandang Kosim, S.Ag, M.Pd memiliki cita-cita lembaga yang dipimpinnya menjadi Universitas Unggul dan Berdaya Saing pada Tahun 2030 mendatang. Keinginan tersebut harus terwujud karena merupakan tanggung jawab bersama semua sivitas akademika yang ada di STAI Syekh Manshur. “Kita harus ikhtiar, STAI Syekh Manshur menjadi Universitas Unggul dan Berdaya Saing pada Tahun 2030 harus terwujud. Harus menjadi cita-cita bersama,” kata Dr. H. Nandang, saat membuka kegiatan Workhsop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Berbasis Outcome Based Education Tahun Akademik (TA) 2024/2025 di aula STAI Syekh Manshur Pandeglang, Senin (30/9/2024). Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua I STAI Syekh Manshur Bidang Akademik, Kemahasiswan dan Alumni Dr. H. Ari Hasan Ansori, M.Pd.I, M.Pd, Wakil Ketua II Bidang Keuangan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kerjasama Dr. Budiana, S.Sos, M.Pd dan para dosen di lingkungan STAI Syekh Manshur. Dikatakan Dr. H. Nandang, kampus STAI Syekh Manshur yang lokasinya cukup strategis dan dekat dengan pusat kota sudah seyogyanya menjadi universitas terkemuka khususnya di Kabupaten Pandeglang umumnya di Provinsi Banten. “Tidak ada yang tidak mungkin, ketika kita bersama-sama bekerja keras. Harus ada penambahan fakultas, missal Fakultas Teknik, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan lain-lain. Kegiatan di P3M (Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,red) juga harus dikembangkan,” ucapnya. Kendati demikian, Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Kabupaten Pandeglang ini mengakui, tentu pihaknya memiliki perencanaan lain ketika hal itu belum terwujud. Salah satunya STAI menjadi Institut. “Kita juga tentu harus punya rencana B, kita wajib lakukan intensifikasi Prodi (Program Studi,red) dengan cara membuka Prodi baru. Salah satunya membuka Syariah Bisnis Islam dan Ekonomi Syariah. Saat ini persaingan luar biasa. Strategi yang canggih ialah dengan membuka kelas RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau,red) dan kelas karyawan. Analisis di lapangan harus bekerjasama dengan lembaga lain,” seraya mengakui, bahwa Angka Partisipasi Kasar (APK) di wilayah Banten sekitar 11 ribu namun yang yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi hanya sekitar 2 persen. Dr. H. Nandang juga meminta kepada para dosen untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT) yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. “Penelitian dan Pengabdian ke Masyarakat harus lebih kita optimalkan,” tukasnya. Wakil Ketua II Dr. Budiana, S.Sos, M.Pd menyatakan, STAI Syekh Manshur memiliki dosen senior dan yunior. Hal itu tentu cukup menopang proses akademik. Apalagi, STAI Syekh Manshur pernah mengalami masa keemasan. “Yang dikedepankan adalah pendekatan Pengelolaan SDM yang terdiri dari empat hal diantaranya, martabat manusia, pendekatan sistem, pendekatan pro-aktif dan pendekatan tanggung jawab manajemen sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dimana dosen adalah pendidik professional,” paparnya. Di akhir acara, juga dijelaskan penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Berbasis Outcome Based Education TA 2024/2025 yang disampaikan oleh Wakil Ketua I Syekh Manshur Dr. H. Ari Hasan Anshori, M.Pd.I, M.Pd. (ahm)