STAI dan STKIP Syekh Manshur Gelar MAPEKA-PPMB
Sekolah Tinggi Agama Islam dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Syekh Manshur Pandeglang, Banten, menggelar Masa Pengenalan Kampus (MAPEKA) dan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dengan tema “Memulai Langkah Baru Membangun Harmoni di Lingkungan Perguruan Tinggi Syekh Manshur Maju” bertempat di lingkungan kampus Jalan Raya Labuan KM. 5 Kadu Lisung Pandeglang, pada Sabtu – Minggu (28 – 29 September 2024). Acara pembukaannya sendiri digelar di Gedung Serba Guna (GSG) kampus Syekh Manshur pada Sabtu (28/9/2024) dari pukul 08.00 – 10.00 WIB. Hadir dalam kegiatan pembukaan MAPEKA – PKKMB, Pembina Yayasan Syekh Manshur, Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, Sekretaris Pembina Yayasan Drs KH. Sarwani, Ketua Yayasan Syekh Manshur, Dr. H. Engkos Kosasih, M.Pd, Ketua STAI Syehk Manshur Dr. H. Nandang, S.Ag, M.Pd, Ketua STKIP Syekh Manshur yang diwakili oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik Prof. Dr. H. Jhon Pahmazah, M.Hum, para sivitas academika STAI dan Syeh Manshur dan ratusan mahassiwa baru. Dalam laporannya Ketua Panitia MAPEKA – KKMB yang juga Wakil Ketua I STAI Syekh Manshur Pandeglang Dr. H. Ari Hasan Ansori, M.Pd.I, M.Pd mengatakan, kegiatan MAPEKA dan KKMB merupakan sebuah awal mahasiswa baru menapaki dunia perkuliahan. Mahasiwa yang notabenenya generasi penerus bangsa, agent perubahan, tidak hanya dididik dengan referensi buku melainkan akan ditempa dengan implementasi ilmu yang telah didapat selama mengikuti perkuliahan di kampus. “Pertama kami atas nama panitia mengucapkan selamat dating kepada mahasiswa baru. Kedua kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada para panitia yang telah mensukseskan kegiatan ini. Acara ini juga tidak hanya formalitas,” kata Dr. H. Ari, dalam sambutannya. Selain itu, Dr. H. Ari juga menyampaikan substansi kegiatan MAPEKA – KKMB diantaranya pertama, memperkenalkan informasi tentang sistem pendidikan, kedua menumbuhkan jiwa kepemimpinan, solidaritas dan tanggung jawab. Ketiga, menumbuhkan semangat kebangsaan dan semangat kebersamaan. “Keempat menumbuhkan semangat integritas, kelima menyelaraskan tantangan akademik sesuai dengan perkembangan zaman yang dilatarbelakangi pemahaman atas hak dan kewajiban. Selain interaksi sosial dan cinta almamater juga,” kata Dr. H. Ari. Wakil Ketua I Bidang Akademik STKIP Syekh Manshur Prof. Dr. H. Jhon Pahmazah, M.Hum dalam sambutannya memberikan semangat kepada mahasiswa baru dengan selogan STAI Syekh Manshur “Harmoni Dalam Kebersamaan” dan STKIP dengan slogan “STKIP Baru, Yayasan Syeh Manshur Maju”. “Dengan tepuk tangan yang meriah ini diharapkan ade-ade mahasiswa bias mengamalkan ilmunya setelah lulus dari kampus nanti,” tukasnya. Ketua Yayasan Syekh Manshur Dr. H. Engkos Kosasih, M.Pd yang berkesempatan membuka acara menyampaikan banyak terimasih dan bersyukur kepada para mahasiswa yang telah menentukan pilihan utama ke STAI dan STKIP Syekh Manshur. Para mahasiswa yang kuliah di STAI dan STKIP ini merupakan calon guru agama dan bekerja di tempat lain sesuai disiplin ilmunya masing-masing. “Ade-ade mahasiswa yang kuliah di sini bukan sarjana yang nganggur, Perubahan harus terjadi secara signifikan. Pergantian Dewan dan Presiden yang sebentar lagi mudah-mudahan jauh dari korupsi. Kalian niatkan menuntut ilmu, karena kalian akan menjadi calon pemimpin bangsa. Jangan sampai masuk 200 orang jangan keluar hanya 100 orang. Jangan sampai juga di pertengahan macet (berhenti kuliah,red). Jangan karena ekonomi, macet kuliah, empat tahun cukup sebentar, di rumah juga kesal. Tidak ada istilah mahasiswa STAI dan STKIP, semua sama mahasiswa Syekh Manshur,” ujar Dr. H. Engkos seraya mengakui bahwa Gedung Serbaguna ke depan akan dibangun dan bersyukur mahasiswa membawa pohon untuk penghijauan kampus. Sementara itu, Pembina Yayasan Syekh Manshur, Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd menyatakan, MAPEKA – KKMB merupakan tradisi akademik menyambut keluarga baru. Kata mantan Rektor Untitra Banten ini, dalam MAPEKA – KKMB tidak boleh ada perkeloncoan. “Sivitas akademika Perguruan Tinggi adalah mengasuh, menjadi contoh dan teladan yang baik. Lulusan SLTA di Banten saat ini yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi sangat rendah. Makanya, kelompok saudara adalah elit karena berstatus mahasiswa. Bukan elit alias ekonomi sulit ya. Menuntut ilmu adalah perintah agama,” tukasnya. (ahm)